Penuh semangat, Fatia optimis dapat mengikuti seluruh rangkaian tes tahap II dan lolos seleksi akhir.
“Berterima kasih kepada pimpinan Polri yang telah memberikan saya kesempatan, besar harapan saya bisa diterima menjadi anggota di kepolisian,” kata Fatia, dikutip dari situs Divisi Humas Polri, Senin (10/6).
Fatia yang merupakan penyandang disabilitas tuna daksa ini merupakan sarjana psikologi. Dia mendaftar Bintara Polri lewat Polda Kepulauan Bangka Belitung.
Pengumuman sidang yang menyatakan Fatia lulus ke tahap rikkes II digelar pada Rabu (5/6). Saat pengumuman, panitia rekrutmen juga mengumumkan 28 casis wanita lainnya lulus dalam sidang pertama.
Dia mengaku motivasi terbesar menjadi polisi wanita (polwan) adalah untuk meningkatkan rasa percaya diri. Dia juga hendak membuktikan keterbatasan fisik tak menjadi penghalang untuk mewujudkan impian.
“Tetaplah berpikir positif dengan perjuangan hidup, Percaya diri adalah kunci kehidupan,” pungkas Fatia saat ditanya soal motto hidupnya.
BERITA TERKAIT: