Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengamat Berharap Prabowo Penuhi Janji Hadirkan Pendidikan Murah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Rabu, 29 Mei 2024, 21:22 WIB
Pengamat Berharap Prabowo Penuhi Janji Hadirkan Pendidikan Murah
Prabowo Subianto/RMOL
rmol news logo Komitmen Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menghadirkan pendidikan murah bagi rakyat termasuk mengkaji kembali biaya uang kuliah tunggal (UKT) yang tinggi mendapat apresiasi dari banyak kalangan.

Pengamat pendidikan Totok Amin Soefijanto memberikan dukungan penuh kepada Prabowo terkait komitmen tersebut.

Tidak hanya UKT, Totok juga mendukung komitmen Prabowo yang akan membuat uang pendidikan jauh lebih murah khususnya bagi siswa atau mahasiswa bagi kalangan menengah ke bawah.

“Semoga Pak Prabowo memenuhi janjinya, lebih bagus kalau gratis buat mahasiswa dari keluarga menengah ke bawah,” kata Totok kepada wartawan, Rabu (29/5).

Menurut pengajar di Universitas Paramadina itu, bangsa Indonesia masih membutuhkan banyak sarjana ke depan, apalagi angka partisipasi pendidikan tinggi saat ini hanya 30 persen.

Untuk itu, Totok mengatakan negara masih membutuhkan peningkatan pendidikan berkelanjutan dan janji Prabowo untuk menurunkan atau menggratiskan UKT patut diapresiasi.

“Kita perlu lebih banyak sarjana dan meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi yang sekarang hanya sekitar 30 persen. Syukur kalau bisa 50 persen dalam 2-3 tahun ke depan,” ucapnya.

Lanjut dia, kehadiran Prabowo di tengah-tengah kekisruhan UKT menjadi harapan besar bagi para calon mahasiswa baru di seluruh tanah air. Apalagi Prabowo dinilai memiliki komitmen dan kepedulian terhadap dunia pendidikan.

Meski diwacanakan isu kenaikan UKT akan terjadi tahun depan, Totok berharap Prabowo–Gibran tidak membebani masyarakat di sektor pendidikan ini dengan cara meringankan bahkan gratis UKT di PTN.

“Kalau pemerintah tidak ingin membebani rakyat, sebaiknya UKT diturunkan bahkan gratis,” jelasnya.

Totok pun menyarankan agar pemerintah baru nanti bisa memperbaiki politik anggaran di sektor pendidikan, karena mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tugas pemerintah.

“Perbaiki politik anggaran kita untuk sektor pendidikan agar tidak anomali. Amanah konstitusi itu mencerdaskan kehidupan bangsa. Tentu di dalamnya termasuk hak dan kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi,” ungkapnya.

Dikatakan Totok, pendidikan sudah selayaknya tidak hanya dinikmati oleh masyarakat yang mampu saja, melainkan merata agar mutu sumber daya manusia (SDM) Indonesia menjadi berkualitas dan memiliki kompetensi untuk memajukan bangsa.

“Jangan sampai hanya anak dari keluarga kaya saja yang bisa kuliah. Buka kesempatan untuk kuliah buat siapa saja, agar Indonesia memiliki manusia berkualitas dan kompeten untuk bekerja memajukan bangsanya,” pungkas Totok.

Sebelumnya, Prabowo Subianto memberikan pendapatnya mengenai polemik uang kuliah tunggal (UKT) yang naik di sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) tanah air.

Ketua umum Partai Gerindra itu menyebut akan bertekad untuk meringankan UKT PTN. Pada kepemimpinannya yang akan datang, Prabowo mengatakan akan bekerja keras mewujudkan hal ini.

"Apalagi di universitas negeri yang dibangun oleh uang rakyat (uang APBN) harus jangan tinggi, kalau bisa sangat minim atau gratis. Ini kita harus hitung dan bekerja keras untuk itu," ujar Prabowo.

Di masa kepemimpinannya mendatang, Prabowo mengaku akan berusaha meningkatkan perbaikan pendidikan Indonesia. Salah satu upayanya adalah dengan menggiatkan hilirisasi guna menambah penghasilan negara.

"Tentunya kita harus hilirisasi untuk kita dapat nilai tambah dan perbaiki pendidikan kita," ungkapnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA