Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, menjadi salah satu sosok yang cukup vokal mempertanyakan keamanan dari layanan internet milik bos X (Twitter).
"Harus dipastikan soal keamanan penggunaan Starlink di Indonesia, jangan sampai menjadi bumerang untuk Indonesia," kata Hasanuddin, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (22/5).
Hasanuddin mengungkapkan, selama ini seluruh lalu lintas internet yang ada di Indonesia dapat dikendalikan Kominfo karena menggunakan satelit milik Indonesia.
Sementara Starlink, kata dia, menggunakan satelit rendah milik Space X atau asing, dan untuk mengoperasikannya menggunakan antena di rumah masing-masing.
"Sehingga ketika seseorang menggunakan internet maka lalu lintas dari handphone dengan antena-antena dari satelit milik Starlink itu bebas tanpa kontrol. Ini cukup riskan dan berbahaya," cetus Hasanuddin.
Selain itu, ia juga menyoroti terkait nomor pengenal saat perangkat terhubung internet atau Internet Protocol Address (IP Address). DPR, kata dia, masih mengkaji dampak masuknya Starlink dengan pakar-pakar teknologi.
"Nah kita masih mengkaji juga. Apalagi yang menjadi pertanyaan apakah Starlink ini sudah memenuhi standar IP Address Indonesia atau belum. Karena kalau belum ini sangat membahayakan bila dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggungjawab seperti separatis, teroris, atau untuk praktik kejahatan. Ini sulit dideteksi," pungkasnya.
Jaringan internet satelit Starlink milik CEO SpaceX, Elon Musk, resmi diluncurkan di Indonesia pada Minggu (19/5), tepatnya di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod, Denpasar, Bali yang memiliki keterbatasan akses internet. Pemasangan layanan Starlink juga dilakukan di Kepulauan Aru, Maluku.
BERITA TERKAIT: