Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), menyebut usulan tersebut sebagai hal positif. Terlebih perkumpulan serupa sudah ada di dunia.
"Tentu baik, positif. Di dunia itu ada, Club de Madrid itu perkumpulan presiden, saya berapa kali menghadiri itu," ucap JK kepada wartawan usai menghadiri acara Halal bihalal MUI di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (7/5).
"Di Amerika ada walaupun tidak resmi, mantan-mantan presiden Amerika yang masih hidup setahun sekali bertemu memberikan saran-saran," tambahnya.
Sehingga, JK memastikan klub semacam itu sudah ada di berbagai belahan dunia. Dijelaskan JK, kemunculan Klub Presiden bertujuan agar dapat saling memberikan nasihat sesuai waktunya.
Saat ditanya soal kemungkinan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri ikut atau tidak dalam
Presidential Club, JK enggan berbicara lebih jauh.
"Ah, tanya sama Ibu (Megawati) saja, saya tidak tahu," pungkasnya.
Usulan pembentukan
Presidential Club ini mulai menyeruak ke publik setelah diutarakan oleh Jurubicara (Jubir) Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Menurut Dahnil, perkumpulan itu bakal berisikan para presiden Indonesia terdahulu. Harapannya, perkumpulan itu bisa menunjukkan bahwa pemimpin bangsa Indonesia kompak, rukun, dan guyub.
"
Presidential Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahmi kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil kepada wartawan, Jumat kemarin (3/5).
BERITA TERKAIT: