Pernyataan itu disampaikan analis politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, di Jakarta, Selasa (7/5).
Menurutnya, bisa saja PKS dan PDIP kalah suara di parlemen, karena kekuatan partai politik koalisi Prabowo-Gibran. Tapi bakal mendapat kekuatan besar dari publik.
"Kalau PKS dan PDIP jadi oposisi, kekuatan di parlemen kalah oleh Parpol koalisi Prabowo-Gibran. Tapi, dalam konteks itu PDIP dan PKS bisa didukung publik, civil society, akademisi, dalam mengontrol jalannya pemerintahan," katanya.
Lebih lanjut dikatakan, oposisi bisa saja kalah suara saat pengambilan kebijakan di parlemen, tetapi untuk bisa membangun narasi yang kuat, dan mendorong kekuatan publik agar bisa mengkritisi pemerintah, hal itu lumayan diperhitungkan.
"Jadi kalau PKS dan PDIP siap jadi oposisi, pasti mendapat tambahan kekuatan, yakni dari masyarakat luas," tutupnya.
BERITA TERKAIT: