Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai wajar, jika Megawati tiba-tiba mengkritik Pemilu 2024.
Sebab, pada Pemilu 2019 saat isu kecurangan juga menjadi warna dominan, ibunda dari Puan Maharani itu merasa diuntungkan karena capres yang diusung yakni Joko Widodo memenangkan pertarungan.
Berbeda dengan Pemilu 2024, capres yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo kalah telak atas dua capres lainnya.
“Megawati di Pemilu 2019 secara pragmatis diuntungkan,” kata Dedi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (8/4).
Menurut Dedi, sejumlah pelanggaran Pemilu 2024 disoroti betul oleh Megawati. Namun pelanggaran yang terjadi di Pemilu 2019 seolah dianggap wajar. Padahal, keduanya terdapat pelanggaran pemilu.
“Sehingga ia baru bersuara di 2024 karena alami kekalahan dan kerugian atas imbas pelanggaran yang dilakukan oleh peserta pemilu,” kata Pengamat Politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyoroti Pilpres 2024 melalui tulisan panjangnya. Ia menilai Pemilu 2024 diwarnai kecurangan, nepotisme, hingga penyalahgunaan kekuasaan.
BERITA TERKAIT: