Pendapat itu disampaikan analis politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Dedi Kurnia Syah, terkait rencana pertemuan Prabowo dengan Megawati yang dikabarkan bakal terjadi dalam waktu dekat.
Menurut dia, pertemuan antara Megawati dan Prabowo itu sebagai bentuk bargaining Puan terhadap Gerindra, yang menginginkan kursi pimpinan parlemen kembali diraih PDIP.
"Dengan begitu, tentu pertemuan Megawati-Prabowo sekaligus sebagai tanda terjadinya rekonsiliasi dengan Jokowi, dan itu akan menjadi prestasi bagi Puan Maharani," kata Dedi, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, di Jakarta, Minggu (31/3).
Bukan tidak mungkin bargaining politik Puan itu selain mendapat dukungan untuk tetap menjadi ketua DPR, "Juga berpeluang memimpin PDIP," kata Dedi lagi.
Namun dia mengingatkan, meski Gerindra dan PDIP bersatu, arah politik yang sudah ada tidak akan berubah.
"Tidak akan ada perubahan apapun di politik kita, sama seperti pemerintahan Jokowi yang memang dominan," katanya.
"Kekuasaan hanya terdistribusi pada oligarki, berkisar di antara sedikit elite itu-itu saja," tutupnya.
BERITA TERKAIT: