Pengamat Hubungan Internasional UPN Veteran Jakarta, Asep Kamaluddin Nashir mengatakan, Indonesia punya potensi wisata di bidang olahraga yang besar.
Apalagi, setiap tahun ada gelaran olahraga berskala nasional dan internasional di Indonesia.
"Indonesia dikenal sebagai salah satu tuan rumah kejuaraan bergengsi tahunan, seperti Gran Prix MotoGP, Indonesia Open, Bali Marathon, Tour de Singkarak, World Surf League, dan lainnya,” kata Asep dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/3).
Dengan potensi tersebut, Indonesia seharusnya bisa mengembangkan
sport tourism atau olahraga yang dipadukan dengan promosi pariwisata.
Pada dasarnya,
sport tourism sudah diterapkan beberapa tahun lalu, seperti MotoGP Mandalika tahun 2023 yang bisa menyumbang ekonomi hingga Rp4,5 triliun.
Namun kini, pengembangan
sport tourism di Indonesia kurang berkembang baik. Apalagi sektor ini berada di bawah tiga kementerian yang menyulitkan panitia pelaksana dalam mengurus semua keperluan.
Oleh karenanya, ia mengusulkan agar tiga kementerian yang membawahi
sport tourism digabung, yakni Kementerian Olahraga, Kementerian Pariwisata, dan Dirjen Kebudayaan.
“Keberadaan kementerian yang memayungi tiga sektor di atas bukan hal baru. Ada Korea Selatan, Vietnam di bawah nama Ministry of Culture, Sport, and Tourism (MCST) maupun Thailand, Kazakhstan, Belarusia, Polandia melalui Ministry of Tourism and Sport (MTS),” tandasnya.
BERITA TERKAIT: