Kondisi ini berbeda jauh dibandingkan raihan jumlah kursi Partai Gerindra pada Pemilu 2019 lalu. Saat itu, Partai Gerindra meraih 10 kursi menyamai perolehan kursi PDI Perjuangan yang juga memperoleh 10 kursi. Namun keunggulan perolehan suara membuat kursi Ketua DPRD Kota Medan menjadi milik PDI Perjuangan.
“Ini membuat kinerja pengurus DPC Partai Gerindra perlu menjadi sorotan,” kata Pengamat Sosial Politik di Sumatera Utara, Dr Bakhrul Khair Amal, Jumat (15/3).
Menurutnya, penyebab turunnya raihan jumlah kursi ini disebabkan beberapa faktor. Salah satu diantaranya berkaitan dengan penentuan sosok untuk menjadi calon legislatif.
“KIta harus tau bahwa faktor ketokohan caleg sangat menentukan dalam mendulang suara. Dari turunnya perolehan kursi ini kita bisa menyebut bahwa masyarakat tidak melihat adanya unsur ketokohan dari caleg yang diusung Gerindra,” ujarnya.
Perlu diketahui kata Bakhrul, bahwa Partai Politik besar karena kinerja dari para calegnya. Cara pandang yang terbalik oleh para pengurus dan para caleg menurutnya membuat hasil raihan suara dan kursi di DPRD Medan menjadi turun.
“Partai itu besar karena pengurus, caleg dan kader bekerja keras. Kalau merasa partai besar kemudian tidak bekerja keras, maka itu akan fatal,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: