Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mitos Lengser Keprabon Melintas Menara Kudus Tak Berlaku Bagi Hasan Chabibie

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Rabu, 13 Maret 2024, 00:27 WIB
Mitos Lengser Keprabon Melintas Menara Kudus Tak Berlaku Bagi Hasan Chabibie
Pj Bupati Kudus, Hasan Chabibie/RMOLJateng
rmol news logo Mitos kuat yang membuat seorang pejabat bakal lengser dari kursi kekuasaannya usai melintas di gerbang kompleks Menara Masjid Kudus yang terpasang rajah Kolocokro, ternyata tidak berlaku bagi Pj Bupati Kudus, Hasan Chabibie.

Dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Selasa (12/3), Pj Bupati Hasan dengan santainya melintas di gerbang yang konon ditakuti para pejabat di tanah air, sehingga mereka enggan berkunjung dan berziarah di makam dan Masjid Sunan Kudus.

Kehadiran Pj Bupati Hasan Chabibie itu, ikut menabuh bedug di Tajug Menara Kudus dalam tradisi Dandangan warisan Sunan Kudus.  

Pejabat nomor satu di Kudus ini, bersama sembilan penabuh bedug lainnya mengumumkan penanda pelaksanaan awal Puasa Ramadan, Senin petang (11/3).

Hasan mengaku baru kali pertama menginjakkan kaki ke kawasan Masjid dan Menara Sunan Kudus. Sebab para Bupati Kudus terdahulu sebelumnya, belum pernah ada yang berani berkunjung ke Menara Kudus.

Apalagi diperkuat adanya mitos rajah Kolocokro yang kala itu sengaja dipasang oleh Sunan Kudus, di kompleks Menara Kudus.  Dalam mitos yang hingga kini masih dipercaya, konon pejabat bupati atau raja yang datang ke Menara Kudus bakal lengser.

Dalam kesempatan itu, Hasan mengaku sempat ditanya sejumlah pihak sebelum berangkat ke Menara Kudus. Dia pun sempat berkonsultasi terlebih dahulu dengan sejumlah ulama dan habib, sebelum memutuskan berangkat ke Menara Kudus.

"Ini adalah momen bersejarah. Karena ini pertama bagi Bupati Kudus (Hasan Chabibie) berani menabuh bedug di puncak Menara Kudus,” ujar Hasan.

Sebelum dia ditugaskan di Kudus, Hasan menceritakan bahwa dirinya bertemu dengan Maulana Habib Zindan yang juga pengasuh Ponpes Al-Fariyah.

“Kepada Habib Zindan, saya mengatakan jika ada rencana ke Kudus. Saya minta nasihat kepada beliau, karena kebetulan kalau setiap malam Jumat sebulan sekali saya singgah di Ponpes itu," urai Hasan.

Habib Zindan pun beberapa kali bertanya terkait kepergian untuk bertugas  di Kudus  atas permintaan sendiri atau diminta bertugas.

“Saya pun menjawab, berkali-kali saya diminta ke sana (Bertugas di Kudus). Jadi saya tidak meminta, namun saya diminta bertugas ke Kudus. Lazimnya kepala daerah, kontestan politik itu kan menggunakan uang, dan saya jawab tidak menggunakan uang satu rupiah pun untuk menjadi Pj Bupati Kudus," urainya.

Hasan mengaku datang di Kudus melalui perjalanan spiritual atas panggilan dari Sunan Kudus. Apalagi dia menjabat sebagai penjabat bupati, tidak mengeluarkan uang serupiah pun.

"Di luar dugaan, kalau jenengan tidak minta dan anda tidak pakai uang, artinya anda dipanggil Sunan Kudus untuk berangkat ke sana (ke Kudus),"  imbuh Hasan.

Dalam acara itu, Hasan juga meminta nasehat  dan izin kepada kiai dan ulama, untuk ikut menabuh bedug Dandangan yang berada di atas Menara Masjid Sunan Kudus.

“Saya secara pribadi dan sebagai PJ Bupati Kudus meminta izin untuk ikut menabuh bedug pada awal Ramadan tahun 2024," pinta Hasan.

Setelah itu, penabuh bedug berjalan menuju puncak Menara Kudus.  Hasan pun turut ikut menabuh bedug yang menandakan awal Bulan Ramadan jatuh pada hari Selasa (12/3).

Sementara itu, Sesepuh Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus, Syaifudin Lutfi menambahkan, tradisi Dandangan sudah dikenal oleh masyarakat luas. Tradisi Dandangan merupakan warisan dari Sunan Kudus pada abad ke-15 Masehi.

Konon kata dia, warga berdatangan saat menjelang datangnya bulan Ramadan. Yakni saat Sunan Kudus akan mengumumkan awal bulan Ramadan. Warga saat itu berkumpul di sekitar Menara Kudus. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA