Indonesia memainkan peran penting dalam perdagangan dan kerja sama regional, mewakili lebih dari 50 persen perekonomian dan populasi ASEAN.
“Kami adalah negara dengan perekonomian kepulauan yang luas dan terletak di jantung jalur perdagangan global, dengan bonus demografi menempatkan Indonesia sebagai pintu gerbang menuju ASEAN,” ujar Airlangga.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Australia telah menjadi mitra penting bagi Indonesia. Di tahun 2023,
Foreign Direct Investment (FDI) Australia di Indonesia tumbuh sebesar 4,0 persen atau setara 545,2 miliar dolar AS, dengan jumlah proyek yang terlibat meningkat signifikan, yaitu 200,6 persen.
Secara total, Australia berada di peringkat 10 dari 168 negara yang berinvestasi di Indonesia dan kontribusinya mencakup 1,1 persen dari total FDI (50,268 miliar dolar AS) pada tahun 2023.
Di hadapan pelaku usaha Indonesia dan Australia, Menko Airlangga juga menekankan kembali visi perekonomian Indonesia 2045 sebagai negara berpendapatan tinggi dalam 20 tahun ke depan.
“Penguatan integrasi ekonomi lintas batas memainkan peran penting dalam strategi pertumbuhan. Untuk itu, Indonesia membuka diskusi aksesi dengan OECD dan CP-TPP, mempercepat kesepakatan dengan Uni Eropa serta terlibat aktif pada
Indo Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF).
"Instrumen-instrumen ini memberikan peta jalan yang komprehensif untuk meningkatkan investasi berkualitas dan pertumbuhan yang didorong oleh ekspor serta akan membuka kerja sama dan akses pasar ke blok-blok ekonomi besar,” tegas Menko Airlangga.
Sementara itu, Duta Besar Australia di Jakarta, Penny Williams mengatakan, hubungan diplomatik Indonesia dan Australia memasuki usia 75 tahun.
"Kedua negara berkomitmen untuk meningkatkan hubungan bilateral pada berbagai sektor,” jelas Dubes Penny.
BERITA TERKAIT: