Salah satu hasilnya adalah 40,6 persen responden tidak khawatir hak angket yang kini sedang didorong partai pengusung capres-cawapres nomor urut 01 dan 03 bisa membuat Joko Widodo (Jokowi) lengser keprabon.
“49,5 persen khawatir, 40,6 persen tidak khawatir, 9,9 persen tidak tahu,” tulis Litbang Kompas, dikutip
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (5/3).
Persentase tersebut merupakan jawaban responden atas pertanyaan “Khawatir atau tidak khawatirkah anda upaya hak angket DPR ini mengarah pada pemakzulan atau pemberhentian presiden?”
Jajak pendapat dilakukan Litbang Kompas pada 26-28 Februari 2024 melibatkan 512 responden dari 38 provinsi.
Sampel ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi. Tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dengan
margin of error lebih kurang 4,33 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Sementara itu, mayoritas responden setuju DPR menyelidiki kecurangan Pilpres yang mengemuka setelah hari H pencoblosan 14 Februari.
Litbang Kompas menyodorkan pertanyaan kepada responden “Setuju atau tidak setujukah anda DPR menggunakan hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pilpres 2024?”.
“62,2 persen setuju, 33,0 persen tidak setuju, 4,8 persen tidak tahu,” demikian hasil survei Litbang Kompas.
BERITA TERKAIT: