Perubahan sikap dari Golkar ini menurut pengamat sosial dan politik, Dr Bakhrul Khair Amal merupakan hal yang sangat biasa.
“Istilah anak Medan itu hanya cek ombak saja,” katanya kepada RMOLSumut, Selasa (27/2).
Cek ombak ini kata Bakhrul sangat beralasan. Sebab, aksi dukung mendukung tersebut dilakukan sebelum proses dimana dukungan partai politik itu seharusnya diperlukan seperti pada tahapan pilkada dan pilgub.
“Kita sama-sama taulah, kalau dalam surat menyurat partai politik selalu ada klausul sewaktu-waktu dapat diperbaharui. Jadi cek ombak ini menjadi hal yang biasa,” ungkapnya.
Karena itu kata akademisi Universitas Negeri Medan (Unimed) ini, pernyataan dari Hartarto tersebut tidak terlalu untuk ditanggapi dengan serius. Sebab, pernyataan itu sama sekali tidak dapat dijadikan legitimasi untuk menjadi perahu maju di Pilgubsu 2024.
“Ini bisa berganti-ganti sesuai konsensus yang terbangun. Besok bisa jadi Golkar ternyata tidak mengusung Bobby maupun Ijeck. Itu bisa terjadi,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: