Menurut dia, Golkar dalam beberapa tahun terakhir ini sangat memprioritaskan generasi milenial dan gen Z untuk terlibat dalam pileg maupun pilpres.
"Kesuksesan Golkar raih 15 persen lebih suara pada Pemilu ini karena strategi Ketua Umum Airlangga Hartarto untuk melibatkan anak muda dalam pencalonan pileg maupun pilpres," ujar Insan kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (26/2).
Lanjut dia, Golkar dalam kepemimpinan Airlangga secara strategis mengetahui posisi strategis anak muda. Secara kuantitatif, anak muda memiliki jumlah 55 persen atau lebih dari separuh jumlah rakyat Indonesia.
"Airlangga sebagai pimpinan sangat jeli menargetkan anak muda dari kalangan milenial dan gen Z. Ia paham potensi melalui pembacaan data bahwa 55 persen pemilih pada 2024 adalah milenial dan gen Z," jelas Insan.
Dalam menjangkau suara milenial dan gen Z, Golkar mengefektifkan kampanye udara atau kampanye di media sosial.
Menurutnya, pemilihan media sosial seperti Instagram dan TikTok ini terbukti efektif menjangkau kedua generasi muda tersebut karena mereka termasuk ke dalam
digital native."Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto sejak 2018 sudah mengintensifkan kampanye udara melalui media sosial. Platform yang digunakan adalah Instagram dan TikTok, karena generasi milenial dan Gen Z merupakan generasi visual," ungkap Insan.
Tidak hanya sebagai target, namun pelibatan kader-kader muda Milenial dan Gen Z dalam pencalonan legislatif dan kepala daerah juga menjadi kebijakan Airlangga.
“Dengan begitu, kita dapat melihat kesuksesan milenial dan generasi Z menduduki jabatan-jabatan publik yang juga menjadi faktor anak muda memilih Golkar,” ungkapnya lagi.
"Tidak berhenti menjadikan milenial dan gen Z target, namun Golkar di bawah Airlangga juga berhasil menempatkan anak-anak muda memenangkan Pileg maupun Pilkada. Dengan begitu, Golkar pun diasosiasikan sebagai partai modern yang mendukung inklusivitas anak muda," pungkas Insan.
BERITA TERKAIT: