"Saya atas nama Mendagri dan Plt Menko Polhukam berterima kasih banyak kepada semua
stakeholders sehingga pemilu 14 Februari 2024
alhamdulillah dapat berjalan lancar dan aman," kata Tito di Gedung Bidakara, Jakarta, Selasa (20/1).
Meski demikian, Tito tidak menampik masih ada sejumlah kendala sehingga pemilu belum dapat dilaksanakan di sejumlah daerah. Secara keseluruhan, kondisi tersebut masih terkendali.
"Ada beberapa tempat belum menyelenggarakan (pencoblosan) karena banjir. Ada juga sedikit potensi konflik, seperti di beberapa daerah di Papua, tapi secara umum baik," jelasnya.
Pada dasarnya, pemilu di Indonesia salah satu yang terumit di dunia karena ratusan juta warga memberikan suara sekaligus dalam satu hari.
Situasi ini, kata Tito, tidak terjadi di Amerika Serikat yang pemilunya tidak digelar dalam satu hari.
"Memobilisasi orang ke TPS untuk memilih, termasuk hampir 8 juta petugas dan pengawasnya 800 ribu itu bukan pekerjaan mudah. Jadi enggak akan mungkin sempurna, ya ada kekurangan sana-sini ya mungkin terjadi," kata mantan Kapolri ini.
Di sisi lain, ia tidak sependapat dengan pandangan sejumlah pihak soal adanya praktik kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) di Pemilu 2024.
Masalah yang ada masih tergolong minor dan dapat ditindaklanjuti melalui mekanisme yang ada, yakni ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), maupun Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kesalahan
input atau surat suara robek, ada yang cacat, itu boleh untuk diulangi atau diajukan keberatan," demikian kata Tito.
BERITA TERKAIT: