Merespons kondisi tersebut, Wakil Presiden RI KH Maruf Amin menyebut, Bulog saat ini masih memiliki stok beras 800 ribu ton.
"Saya kira beras itu, menurut yang saya tahu, di Bulog ada 800 ribu ton. Kemudian yang sedang dalam perjalanan, mungkin beberapa impor masuk 400 ribu ton," kata Maruf Amin di acara Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, dikutip
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (13/2).
"Jadi kira-kira stok (beras) kita sebentar lagi mencapai 1,2 juta ton," imbuhnya.
Wapres menambahkan, pihaknya telah menyuruh Bulog untuk menyalurkan beras-beras itu agar tidak ada kenaikan harga yang tinggi.
"Oleh karena itu, saya minta (stok beras) ini segera digelontorkan kepada masyarakat. Supaya tidak ada misalnya kekurangan beras di masyarakat, dan juga menekan harga jangan sampai tinggi. Itu kita harapkan begitu," ujarnya.
"Dan kita meminta kepada pihak Bulog untuk segera digelontorkan. Karena barangnya ada, karena itu kalau tidak digelontorkan kan kemudian di pasar menjadi tidak ada. Ini supaya teratasi. Kemudian kedua, sekaligus menekan harga jangan sampai tinggi. Saya kira itu," tutupnya.
BERITA TERKAIT: