Pengawasan dan pengawalan proses pencoblosan kertas suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS), rekapitulasi hingga penetapan hasil suara di KPU DKI penting dilakukan untuk meminimalisir kecurangan pihak lain.
"Pesta demokrasi harus kita kawal dan kita jaga. Karena pemilu 2024, menentukan nasib bangsa ini lima tahun mendatang," ujar Sekretaris Bappilu Demokrat DKI Jakarta, Firmansyah kepada wartawan, Sabtu (10/2).
Dari hasil penelusuran serta analisa yang dilakukan tim Bappilu di seluruh Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta, ungkapnya, Bappilu Demokrat mengidentifikasi adanya indikasi beberapa potensi kecurangan yang harus diantisipasi oleh seluruh caleg Demokrat.
"Sebab, selama masa kampanye di dapil sudah terindikasi beberapa kemungkinan kecurangan saat caleg melakukan kampanye. seperti dugaan caleg yang membagi-bagikan uang, sembako, menyebar hoaks, dan isu yang menjurus pada upaya memecah belah masyarakat," kata Firmansyah.
Untuk itu, tegas Firmansyah, Bappilu Demokrat DKI Jakarta sangat Intens berkoordinasi dan bekerja sama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta.
"Tujuannya agar dalam beberapa hari kedepan bisa bersama - sama mengawal jalannya pelaksanaan pemilu 2024 yang jujur dan adil," kata Firmansyah.
Terpisah, Ketua Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono mengaku optimis bisa mencapai target pemenangan Pemilu 2024. Terlebih, ucap Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta itu, kader Demokrat Jakarta menyesaki Gelora Bung Karno (GBK) dalam mengikuti Kampanye Akbar Prabowo-Gibran, Sabtu siang (10/2).
"Atas nama DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, dengan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh kader dan relawan yang hari ini ikut menyukseskan kampanye Prabowo Gibran di GBK. Mohon maaf juga saya sampaikan kepada masyarakat Jakarta yang terganggu aktivitasnya karena adanya kampanye akbar itu," kata Mujiyono.
BERITA TERKAIT: