Begitu sambutan penutup yang disampaikan Capres Anies Baswedan, pada akhir debat Capres, di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu malam (4/2).
"Kami keliling Indonesia, jumpa jutaan rakyat. Mereka tidak mengharap bayaran, tapi membawa harapan, menginginkan ada perubahan, kondisi hidup yang lebih baik, bisa lebih makmur," kata Anies, didampingi Muhaimin Iskandar.
Selama keliling itu, sambungnya, ada orang tua, ketika malam hari melihat anaknya tidur dalam kondisi miskin. Orang tua itu melihat sambil membayangkan, akankah si anak tetap miskin seperti saat ini, dan bisakah anaknya hidup lebih baik.
"Maka, kami berjuang untuk perubahan, agar orang tua yang miskin itu bisa melihat anaknya tidur sambil berkata, syukur Alhamdulillah, walau saya miskin, walau saya kelas menengah, tapi negara hadir untuk membantu anak saya agar punya masa depan yang cerah," paparnya.
Perjalanan keliling Indonesia itu, kata dia, merupakan perjalanan spiritual, mengingat setiap jabat tangan, pelukan, membawa pesan yang dititipkan kepada Anies-Muhaimin, yakni mengingatkan pentingnya Indonesia yang lebih baik dan lebih adil.
"Dan kami tau, Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, menginginkan kekuasaan yang welas asih, yang cinta kasih. Karena itu kami yakin, bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT, akan memberikan kekuasaan kepada yang dikehendaki," kata Anies.
Anies pun mengutip penggalan ayat Al Quran, surat Ali Imran ayat 26, yang berarti, Tuhan akan memberikan dan mencabut dari yang dikehendaki.
"Karena itu kami dalam berjuang, menyadari betul, cinta kasih, welas asih, ketulusan, keteguhan, menjadi bagian dari perjuangan ini," pungkas Anies.
BERITA TERKAIT: