Menurutnya, hal itu dirasakan nyata dari program pembangunan infrastruktur yang dirasakan secara nyata ketika kepemimpinan Presiden Jokowi.
"Saya mengapresiasi kepemimpinan Pak Jokowi karena kepemimpinannya sangat luar biasa. Terbukti dalam pengelolaan negara termasuk pembangunan infrastruktur sangat baik sekali," katanya, Jumat (2/2).
Lebih dalam, dia juga mengapresiasi kebijakan dari Presiden Jokowi ketika, Indonesia menghadapi pandemi Covid-19.
"Khusus untuk penanganan Covid-19 sangat luar biasa. Boleh dikatakan berhasil. Kami juga sebagai warga berharap pemilu dapat menemukan pemimpin yang baik juga yang paling tidak mendekati kepemimpinan pak Jokowi," jelasnya.
Di sisi lain, Wakil Rektor II Unimus Hardi Winoto menuturkan, Pemilu merupakan bagian dari proses demokrasi. Menurutnya, hal itu adalah, hak bagi semua warga negara yang harus dijunjung tinggi.
"Jangan sampai dikotori, tercoreng, atau rusak gara-gara tindakan tertentu yang mengakibatkan rusaknya demokrasi," tuturnya.
Dia juga menyebut bahwa, Presiden Jokowi telah berhasil membawa Indonesia melewati masa sulit ketika Pandemi Covid-19.
"Kemudian bisa membawa lompatan Indonesia berkemajuan sampai mempunyai reputasi internasional yang baik. Semoga Indonesia semakin maju, punya kiprah yang baik, mampu mensejahterakan masyarakat," ujarnya.
Oleh karenanya, dia berharap, Pemilu 2024 nanti, dapat melahirkan pemimpin yang mampu melangsungkan kebaikan yang telah diberikan Jokowi.
Sementara itu, Rektor UNDARIS Semarang, Hono Sejata menegaskan, negara Indonesia membutuhkan pemimpin seorang negarawan yang inovatif yang bisa menyatukan bangsa yang dikemas dalam bingkai NKRI.
"Dalam hal ini ada Pak Presiden Jokowi. Pak Jokowi adalah negarawan yang banyak berjasa bagi Indonesia, di bawah kepemimpinan beliau Indonesia banyak melakukan lompatan kemajuan berhasil melewati masa sulit pandemi Covid-19," ungkapnya.
Dalam situasi politik, dia menjelaskan, Pemilu harus bisa melahirkan pemimpin terbaik untuk meneruskan kepemimpinan dari Presiden Jokowi.
"Tentunya suara rakyat yang akan menentukan pemimpin terbaik yang dicintai. Rakyat Indonesia tidak bodoh untuk menentukan yang terbaik bagi masa depan bangsa dan negara," tutupnya.
BERITA TERKAIT: