Pengamat intelijen dan terorisme dari CIIA, Harits Abu Ulya, menegaskan, teroris sudah tidak ada lagi di Indonesia, yang ada hanyalah teroris jadi-jadian.
“Sudah bukan zamannya bahas teroris. Tidak ada. Yang ada hanyalah orang yang diduga teroris,” tegas Harits kepada
, Minggu (28/1).
Menurut dia, saat ini tidak ada keuntungan menggunakan teroris atau kekerasan untuk mengangkat dukungan. Yang terjadi saat ini, sambung Harits, justru kampanye yang mengedepankan soft approach.
“Apa untungnya pakai kekerasan? Malah ngerusak konstelasi dan membuat respect masyarakat terhadap Paslon jadi turun,” tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: