Begitu catatan yang ditemukan Indonesia Political Survey (Indopol Survey) saat merilis hasil survei faktor peubah pilihan pemilih dalam menentukan figur capres-cawapres 2024 di Sadjoe Cafe, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (24/1).
Alasan paling dominan yang mengubah pilihan masyarakat, dipaparkan Direktur Eksekutif Indopol Survei Ratno Sulistiyanto, adalah soal gagasan atau visi dan misi.
"Jika pemilu dilaksanakan hari ini maka pertama yang mempengaruhi pilihan karena capres-cawapres lain memiliki visi dan misi yang lebih jelas, yakni dipilih 56,49 persen responden," ujar Ratno.
Alasan kedua, lanjutnya, karena performa calon capres-cawapres dalam 3 kali debat cukup baik, yang mendapatkan pilihan 18,6 persen.
Ketiga, karena yang menjadi panutan (orang tua/ulama/pimpinan) juga berubah pilihan capres-cawapres (7,02 persen), serta karena diberi uang dan barang oleh capres-cawapres atau tim suksesnya (4,21 persen).
"Ada juga karena melihat hasil survei (1,05 persen), karena diberi bantuan sosial (1,05 persen), ditekan aparat (0,35 persen), alasan lainnya (2,81 persen) dan tidak menjawab (8,42 persen)," demikian Ratno.
Metode survei yang dilakukan pada periode 8-15 Januari 2024, menggunakan
multistage random sampling. Responden berjumlah 1.240 tersebar secara proporsional di 38 provinsi.
Responden berhasil semua diwawancarai kemudian dilakukan analisis. Responden terpilih dilakukan wawancara tatap muka/
Margin of error ditetapkan sebesar ± 2,85 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
BERITA TERKAIT: