Menurut analisis dosen ilmu politik dan internasional studies Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam pernyataan Jokowi tersebut sebagai tanda diperbolehkannya Mahfud Md untuk mundur dari jabatannya.
"Respons Presiden Jokowi yang menyatakan dirinya sangat menghormati keputusan Mahfud MD untuk mundur dari jabatan Kemenko Polhukam, itu merupakan tanda lampu hijau," kata Khoirul Umam kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (24/1).
Khoirul Umam menambahkan, dari pernyataan itu, Jokowi ringan untuk melepas Mahfud MD atau hal itu memang sedang dinantinya agar mantan Ketua MK itu cabut dari pemerintahan.
Pasalnya, Mahfud terkesan kerap menyerang pemerintahan dalam setiap momentum debat cawapres.
"Jokowi merasa tidak keberatan sama sekali, bahkan mungkin keputusan itu yang dia tunggu-tunggu pasca mencermati sikap, posisi, dan basis argumen Mahfud dalam debat cawapres yang lebih mewakili karakter kuat oposisi ketimbang menjadi bagian dari pemerintahan itu sendiri," tutupnya.
Sebelumnya Jokowi mengungkapkan tidak keberatan jika Mahfud mundur dari kabinet karena sudah menjadi hak pribadinya.
"Ya itu hak dan saya sangat menghargai," ujar Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1).
BERITA TERKAIT: