Hal itu ditegaskan oleh dosen ilmu politik dan international studies Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam dalam menyikapi performa tiga kandidat calon wakil presiden dalam debat keempat, Minggu malam (21/1).
Menurutnya, serangan dalam debat memiliki poin lebih dalam politik dan bisa menyedot perhatian masyarakat luas untuk mengetahui sosok pemimpin yang akan dipilihnya.
“Tajamnya serangan antar-kontestan memang diharapkan bisa menciptakan poin politik,” kata Khoirul Umam kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (22/1).
Namun, Khoirul Umam mengingatkan tiga kandidat pasangan calon presiden dan wakil presiden agar mampu menahan ego ketika menyerang lawan.
Pasalnya, dia khawatir, jika nanti Pilpres masuk putaran kedua, maka komunikasi politik antar parpol akan terganggu dengan adanya serangan tersebut dalam membentuk koalisi baru.
“Jika upaya saling kritik itu lama-lama semakin masuk terlalu jauh hingga mencungkil ego masing-masing calon pemimpin,” jelas dia.
“Hal itu justru akan merepotkan mereka untuk bermanuver dalam membangun komunikasi politik koalisi, ketika Pilpres memasuki putaran kedua nantinya,” demikian Khoirul Umam.
BERITA TERKAIT: