Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bidik Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen, Airlangga Siapkan Program Prioritas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widodo-bogiarto-1'>WIDODO BOGIARTO</a>
LAPORAN: WIDODO BOGIARTO
  • Jumat, 19 Januari 2024, 23:32 WIB
Bidik Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen, Airlangga Siapkan Program Prioritas
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto usai menggelar Leaders Offsite Meeting di Kota Bandung/Ist
rmol news logo Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan beberapa hasil evaluasi kinerja tahun 2023 dan rencana yang akan dilakukan pada tahun 2024, khususnya mengenai target pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh sekitar 5,2 persen.

Hal itu disampaikan Airlangga usai menggelar Leaders Offsite Meeting (LOM), di Hotel Pullman, Kota Bandung, Jumat (19/1).

"Tahun lalu, inflasi bisa kita jaga di angka 2,61 pada Desember 2023 lalu. Catatan lainnya, realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) bisa mencapai Rp260 triliun. KUR tahun 2024 ditargetkan Rp280 triliun, termasuk stabilisasi harga dan stok pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri," kata Airlangga.

Berdasarkan amanat dari Presiden Joko Widodo, Airlangga menekankan bahwa berkaitan dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) harus disempurnakan. Menurutnya, LPDP bukan hanya untuk pendidikan saja tapi juga untuk pelatihan serta ditambah untuk menjadi dana abadi sektor pariwisata.

"Momentum peningkatan harga komoditas dunia kita manfaatkan secara baik, sehingga neraca perdagangan surplus 44 bulan berturut-turut. Surplus neraca perdagangan di 2023 sebesar 36,93 miliar dolar AS dan untuk pertama kalinya kita juga mencapai surplus tahunan dengan China. Capaian surplus ini menciptakan ruang kapasitas fiskal serta memberikan stimulus bagi masyarakat dan dunia usaha,” kata Airlangga.

"Kita tahu industri itu harus ada produk baru agar kita bisa maintaince dalam persaingan, kita harus membuka lagi produk baru, opportunity baru, dan pasar yang baru," sambungnya.

Peluang baru yang dimaksud adalah membuka pasar Amerika Latin yang selama ini dikenakan bea masuk. Kemudian cadangan devisa tercatat tertinggi karena kebijakan yang konkret devisa hasil ekspor.

"Nah ini kita harus terus jaga kemudian juga berbagai projek strategis nasional kita harus teruskan dan kemarin beberapa projek yang mendapat respons baik dari publik yaitu terkait dengan Giant Sea Wall (tanggul)," pungkas Airlangga. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA