Salah seorang petani tebu, M. Yahya Solahuddin, mengeluhkan soal importasi gula. Kata dia, alangkah baiknya sebelum melakukan kebijakan impor gula terlebih dahulu melihat stok gula yang ada di tanah air.
"Kadang-kadang kita ini jumlahnya di dalam negeri sudah ada gulanya petani katakanlah 3 juta, itu kebutuhan kita 5 juta," ujar Yahya kepada Ganjar.
"Biasanya pemerintah itu impor lagi kadang-kadang 5 juta lagi. Nah kan yang 5 juta itu enggak masuk hitungan," imbuhnya.
Menurut Yahya, para petani meminta kepada Ganjar bila nantinya menjadi presiden bisa mengendalikan kebijakan impor gula, supaya petani tebu tidak mengalami kerugian.
“Mangkanya kalau mau impor itu dilihat dulu kebutuhannya berapa, yang ada di Indonesia itu berapa, sehingga tidak over dan berlebihan,” jelas Yahya.
Mendapatkan keluhan tersebut, Ganjar menyatakan dirinya akan selalu mengutamakan produk dalam negeri dan tidak harus serta merta melakukan impor.
Dikatakan Ganjar, keluhan terkait impor produk pangan kerap didapatkannya kala berdialog dengan petani di sejumlah wilayah Indonesia.
"Kalau impor gula itu tebu petaninya dibeli dulu. Jangan sampai kemudian kebutuhannya lebih berat kepada impor maka kita tidak akan pernah mandiri," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: