Menurut pengamat politik dan pemerintahan Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Arlan Siddha, ada banyak hal yang harus digarisbawahi pada hasil survei dari berbagai lembaga. Khususnya dalam beberapa bulan ke belakang, di mana PDIP yang mengusung Paslon Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sudah terlihat tidak lagi bersama Jokowi.
"Hal itu sangat berpengaruh terhadap konstituen-konstituen di bawah adalah
die hard-nya Jokowi," ucap Arlan saat berbincang dengan
Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (10/1).
Disebutkan Arlan, ketika Jokowi mendorong Gibran dan disambut baik Prabowo Subianto, berdampak positif terhadap elektabilitas dan popularitas yang sebagian besar jatuh ke pangkuan paslon nomor urut 2 tersebut.
"Saya melihat sebenarnya ada suara pindahan dari yang awalnya mereka Jokowers yang mendukung Jokowi di PDIP kemudian sekarang berpindah ke Gerindra," ungkapnya.
Kondisi tersebut, tidak kemudian dianggap sebagai faktor yang lebih dominan. Sebab, faktor-faktor lain pun yang menunjukkan ada kinerja dari mesin partai politik PDIP yang sampai saat ini belum terlihat pergerakannya. Berbeda dengan Gerindra yang memang dari awal sudah bergerak. Itu faktor lainnya, kata Arlan.
"Yang berikutnya saya melihat bahwa posisi Gerindra yang menggeser posisi PDIP dalam survei itu, ini terkait kinerja. Artinya, kinerja dari PDIP sendiri, orang-orang yang di legislatif atau dalam lingkaran pemerintahan, belum optimal," bebernya.
"Masyarakat banyak yang melihat PDIP tidak begitu bekerja, selintas melihat tidak ada yang diperjuangkan," imbuhnya.
Sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus capres, Prabowo dilihat masyarakat punya kesungguhan yang mendalam. Hal itu membuat masyarakat merasa yakin dan percaya Prabowo memiliki keseriusan untuk memimpin Indonesia ke depan.
"Dari hasil survei selisihnya tidak tinggi, sehingga ke depannya kita tidak tahu strategi apa yang akan dilakukan PDIP dan bisa saja posisi ini berbalik walau saya melihat memang hal-hal tersebut akan bertahan," tandasnya.
Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN), Prabowo-Gibran menduduki posisi satu dengan perolehan 49,5 persen, Anies-Cak Imin 24,3 persen, Ganjar-Mahfud 20,5 persen.
Lalu Lembaga Survei Indonesia (LSI) menempatkan Prabowo-Gibran di posisi teratas dengan 46,7 persen, Ganjar-Mahfud 26,6 persen, serta Anies-Cak Imin 16,2 persen.
Sementara Politica Research and Consulting menempatkan Prabowo-Gibran dengan 42,4 persen, Anies-Cak Imin 28 persen, serta Ganjar-Mahfud 21,8 persen.
BERITA TERKAIT: