Menurut analis politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, Megawati sedang mempersiapkan strategi melawan Jokowi. Namun, tidak menutup kemungkinan, Ganjar-Mahfud merosot elektabilitasnya karena kedua petinggi banteng itu saling diam.
"Soal diamnya Megawati membuat elektabilitas Ganjar melorot bisa jadi (ya), bisa tidak. Mungkin Megawati sedang mengatur strategi atau apa, yang jelas kalau bicara soal Ganjar-Mahfud banyak faktor," kata Ujang kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (10/1).
Lebih lanjut, Ujang menilai ada faktor lain yang membuat elektabilitas Ganjar-Mahfud turun drastis, selain soal renggangnya hubungan Jokowi dengan PDIP.
Selain itu, Ganjar-Mahfud dinilai kerap menyerang pemerintahan Jokowi, sehingga tidak mendapatkan simpati dari masyarakat.
"Bukan hanya diamnya Megawati, mungkin itu memang salah satu faktor. Tapi masih banyak faktor lain yang bisa dijelaskan bahwa Ganjar-Mahfud saling menyerang Jokowi dan membuat orang tidak simpati," tutupnya.
BERITA TERKAIT: