Pengamat politik Samuel F Silaen punya catatan soal kelemahan dan keunggulan tiga capres yang berlaga di Pilpres 2024. Dimulai dari Anies, satu dari dua kelemahan capres nomor urut 1 itu, katanya, kurang disenangi oleh penguasa karena dianggap tidak akan mendukung program yang sedang berjalan.
"Kelemahan kedua Anies adalah mendapat julukan ahli tata kata. Anies disebut paling cocok jadi dosen. Kalau jadi eksekutif tidak bisa kerja, contohnya selama memimpin DKI Jakarta," kata Silaen dalam keterangannya di Jakarta, Senin (8/1).
Sementara kekuatan Anies, kata Silaen, capres Koalisi Perubahan itu merupakan tokoh oposisi sehingga bisa berteriak keras dan lantang mengkritik dan bahkan menyerang semua program pemerintahan di bawah rezim Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Anies dapat melakukan berbagai manuver politik apapun jika mau, karena tidak sedang berada dalam koalisi, kecuali partai politik pengusung yang masih dalam barisan koalisi pendukung Jokowi," kata mantan fungsionaris DPP KNPI itu.
Kekuatan kedua Anies yakni bebas dari bayang-bayang politik Jokowi, sehingga tidak memiliki tanggungjawab atau hubungan langsung atas semua kebijakan pemerintah sekarang ini.
"Ini poin penting sebagai penantang tulen kalau mau dilakukan paslon nomor 1 bisa menyerang seheboh apapun tanpa tersandera politik balas budi," kata Silaen.
Sedangkan dua kelemahan Prabowo yakni terindikasi kuat 'penikmat' berbagai macam pelanggaran masa lalu dan manuver yang bersinggungan langsung baik capres atau cawapresnya.
"Contohnya hasil keputusan kontroversial Mahkamah Konstitusi (MK) dan ini banyak digugat oleh pegiat demokrasi," kata Silaen.
Sementara poin kedua bahwa kelemahan tersebut berimbas langsung kepada kedua sosok figur paslon nomor urut dua, baik capres maupun cawapresnya karena berkaitan langsung dengan poin pertama tersebut.
"Kelebihan dari paslon Prabowo-Gibran adalah keterlibatan Jokowi secara langsung, sebagai kepala negara, sebagai kepala pemerintahan menjadi tim sukses paslon karena dapat 'memobilisasi aparat', dan poin kedua yakni kekuatan dari sisi logistik karena terkait langsung dengan poin pertama," kata Silaen.
Terakhir, lanjut Silaen, Ganjar memiliki jejak rekam, pengalaman dan jam terbang yang mumpuni di panggung politik. Belum lagi dukungan dari pasukan relawan pendukung yang militan dan kuat.
Terkait kelemahan, Silaen menilai paslon nomor urut 3 berseberangan langsung dengan penguasa yang dulunya dianggap sebagai petugas partai.
"Kelemahan kedua adalah tersumbatnya sumber daya logistik akibat berseberangan dengan penguasa. Sehingga 'sponsor' tersendat memberikan dukungan terhadap figur paslon nomor urut 3," demikian Silaen.
BERITA TERKAIT: