Begitu analisis pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menyoal hubungan Jokowi dengan PDIP, seperti disampaikan kepada Kantor Berita Politik RMOL, di Jakarta, Minggu (7/1).
Sinyal kerenggangan dan ketidaknyamanan Jokowi dengan PDIP, belakangan ditampakkan Jokowi yang memilih berkunjung ke Filipina daripada menghadiri ulang tahun PDIP. Dan itu baru terjadi kali ini, sejak Jokowi menjabat presiden.
Terlebih, dalam pekan lalu, Jokowi tampak nyaman makan malam bersama Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto.
"Jokowi justru terlihat makan malam bersama dengan Prabowo, di Menteng. Jokowi terkesan ingin menunjukkan kedekatannya dengan Prabowo daripada dengan Megawati dan petinggi PDIP lainnya," kata Jamiluddin Ritonga.
Menurut dia, sebenarnya ketidaknyamanan itu sudah terlihat sejak Megawati kerapkali menyatakan bahwa Jokowi tak lain sebagai petugas partai, dalam beberapa kali kesempatan.
"Pernyataan itu memang terkesan merendahkan Jokowi sebagai presiden. Seolah bukan siapa-siapa tanpa PDIP. Itu tentu membuat tidak nyaman," demikian Jamiluddin.
BERITA TERKAIT: