Analis politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpendapat Ganjar-Mahfud belum memiliki sikap politik yang pasti dalam pertarungan Pilpres 2024 ini.
"
Positioning Ganjar, ini saya mengatakannya tidak dalam posisi keberlanjutan, yang itu sudah diambil oleh Prabowo-Gibran, artinya koalisi keberlanjutan itu dalam posisi di Prabowo-Gibran," kata Ujang kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (1/1).
"Yang kedua, juga tidak dalam posisi perubahan, yang diambil oleh pasangan Amin," imbuhnya.
Menurutnya, karena ketidakjelasan posisi politik Ganjar-Mahfud itu yang membuat elektabilitasnya menurun lantaran rakyat belum sepenuhnya mengetahui apa yang akan dilakukan paslon nomor urut 3 itu.
"Jadi, posisi Ganjar-Mahfud ini, dalam konteks positioning koalisi, positioning branding itu belum dapet, enggak kena, belum nendang, belum ketemu," jelasnya.
Di satu sisi, kata Ujang, koalisi Prabowo-Gibran keberlanjutan, ingin membangun melanjutkan pemerintahan Jokowi, posisi Anies adalah perubahan, lalu tadi Ganjar-Mahfud belum dapat.
"Maka slogan belum kena ke hati rakyat itu yang membuat branding Ganjar-Mahfud belum maksimal. Sehingga elektabilitasnya bisa saja turun," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: