Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos, menilai, sikap Nasdem dan PKB yang tetap menempatkan kadernya sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju karena ingin meraup suara dari kubu non oposisi.
Menurutnya, pertarungan Pilpres 2024 potensi berlangsung dua putaran, karena ada 3 pasangan.
"Mungkin itu strategi politik untuk tetap menikmati insentif elektoral dari 2 kolam sekaligus," kata Subiran kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (25/12).
DIjelaskan juga, Nasdem dan PKB berpeluang mendapat dukungan dari salah satu kubu koalisi Pilpres 2024, bila salah satu tak lolos putaran kedua.
"Yakni kolam keberlanjutan dari elektoral Jokowi yang berbasis PDIP, dan kolam perubahan dari elektoral antitesis Jokowi," sambung magister ilmu komunikasi politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu.
Penulis buku berjudul "Komunikasi Politik 7 Presiden RI" itu menyarankan Nasdem dan PKB mengikuti pernyataan Capres yang didukungnya, Anies Baswedan, saat debat perdana 12 Desember 2023 lalu.
"Menarik menteri adalah sikap politik jentelmen dari Koalisi Perubahan, sehingga narasi perubahan tidak lagi berwajah ambigu, mantap sebagai oposisi," tegas sosok yang kerap disapa Biran itu.
"Dengan total menjadi oposisi, partai pengusung Amin bisa leluasa menghadirkan kritik, disertai argumentasi berbasis data dan fakta, bahwa Indonesia memang butuh perubahan," katanya.
BERITA TERKAIT: