Desakan tersebut disampaikan Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Mulyanto mengingat ledakan tersebut telah menelan belasan korban jiwa.
"Aspek keamanan dan keselamatan kerja harus diaudit secara profesional, objektif, dan menyeluruh. Jangan sampai karena ada pertimbangan politik, pemerintah mengabaikan keamanan dan keselamatan kerja di perusahaan itu,” tegas Mulyanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/12).
Untuk memaksimalkan investigasi, ia juga mendesak semua operasional smelter perusahaan asal China di Indonesia dihentikan. Semua smelter harus diaudit secara ketat karena sering terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban jiwa.
"Kita perlu tahu kualitas barang yang selama ini dipakai untuk menunjang operasional smelter. Jangan-jangan barang dan suku cadang yang dipakai tidak memenuhi syarat yang ditentukan,” kritiknya.
Di sisi lain, Mulyanto menyampaikan rasa keprihatinannya atas kecelakaan kerja yang membuat 35 orang menjadi korban, di mana 13 orang meninggal dunia. Padahal beberapa waktu sebelumnya terjadi kecelakaan kerja di smelter PT GNI yang mengakibatkan 2 orang meninggal dunia.
“Ini ledakan terbesar dalam sejarah pengoperasian smelter milik perusahaan China di Indonesia. Pemerintah agar sungguh-sungguh untuk menindaklanjuti kasus ini,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: