Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menilai, Mahfud banyak berbicara tentang kebijakan ekonomi untuk kesejahteraan
wong cilik. Hal itu semakin menunjukan bahwa Mahfud MD sosok yang berpengalaman dan tegas dalam memberantas korupsi.
“Kalau Mas Gibran lebih banyak berbicara makro, maka Prof Mahfud satu-satunya yang berbicara tentang infrastruktur sosial bagi
wong cilik,” kata Hasto, Sabtu (23/12).
Bahkan PDIP mengklaim tingkat kepuasan publik terhadap pendamping Ganjar Pranowo ini tinggi. Pantauan media sosial TPN Ganjar-Mahfud, sentimen positif publik kepada Mahfud sebesar 39,7 persen, sementara Gibran 19,2 persen, dan Muhaimin 14,4 persen.
“Publik merespons negatif atas jebakan pertanyaan Mas Gibran ke Cak Imin. Penyebutan SGIE tanpa menyebutkan kepanjangannya merupakan pertanyaan jebakan, multitafsir, dan akhirnya malah memukul balik Mas Gibran dengan sentimen negatif 28,7 persen, jauh lebih tinggi dari Prof Mahfud sebesar 18,2 persen,” kata Hasto.
Adapun, lanjut Hasto, mengenai konteks hilirisasi saat debat cawapres semalam, Mahfud MD begitu jelas dan tegas lebih mengedepankan kemanfaatan bagi rakyat agar ekonomi Indonesia makin berdaulat.
"Kesimpulan akhir, Prof Mahfud mampu meyakinkan pemberantasan korupsi akan memberi manfaat bagi
wong cilik berupa peningkatan kualitas pendidikan, penurunan harga kebutuhan pokok rakyat, dan penciptaan lapangan kerja secara masif,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: