Hal tersebut ditegaskan Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini menepis tudingan bahwa kegiatan tersebut sarat muatan politis Pemilu 2024.
"Ada tidak ada Pemilu, lomba ini tetap berjalan. Jadi sama sekali bukan untuk kepentingan politik jangka pendek, tapi politik kebangsaan dan keumatan," kata Jazuli dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/12).
LBKK juga dimaksudkan untuk menanamkan kecintaan anak bangsa terhadap Bahasa Arab sebagai bahasa literatur keislaman yang disusun dan dikarang oleh ulama salafush shalih.
Kini LBKK telah memasuki edisi ke-7 tahun 2023 dan telah mencapai babak final. Lomba tahunan tersebut memperebutkan hadiah utama umrah dan uang puluhan juta rupiah.
Lomba ini melibatkan Dr. KH. Muslih Abdul Karim, MA; KH. Syuhada Syarkun, M.Hi; dan Dr. KH. Ali Ahmadi, MA Alhafidz sebagai dewan juri.
Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Al Jufri mengapresiasi konsistensi Fraksi PKS dalam menyelenggarakan lomba baca kitab kuning. Menurutnya, lomba tersebut sangat strategis bagi generasi bangsa.
"Kita berharap para santri bisa menjadi cendekiawan muslim dan pemimpin yang cerdas, berintegritas, beriman, bertakwa dan berakhlak mulia sesuai tujuan pendidikan nasional Indonesia," pungkas Salim Segaf.
BERITA TERKAIT: