"Terkait dengan kejadian antarormas di Bitung, Sulawesi Utara, yang terjadi akhir-akhir ini, itu semua sesungguhnya masing-masing pihak hendaknya memberikan ruang-ruang untuk saling memberikan toleransi kemaafan jika ada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," kata Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Marsudi Syuhud, dalam keterangannya, Senin (27/11).
Marsudi juga mengimbau dalam menghadapi situasi ini selayaknya semua pihak memberikan ruang untuk diskusi, ruang dialog ketika terjadi benturan atau bentrokan yang terjadi di Bitung saat ini.
Lebih jauh, ia pun mengapresiasi gerak cepat jajaran kepolisian yang secara sigap menuntaskan peristiwa bentrokan yang terjadi di Sulawesi Utara tersebut melalui koordinasi dengan MUI setempat untuk turut berperan dalam menangani masalah yang terjadi.
"Besok antara Majelis Ulama dan tokoh-tokoh agama di Sulawesi Utara, dengan Pak Kapolda dan Gubernur untuk melakukan musyawarah dialog bersama bagaimana memitigasi risiko ini," tuturnya.
Lebih jauh, Marsudi menegaskan bahwa dalam konteks permasalahan hukum, maka selayaknya masyarakat menyerahkan sepenuhnya proses ini kepada pihak yang berwenang, dalam hal ini pihak kepolisian.
"Kalau ada masalah hukum, masalah hukumnya itulah yang kita serahkan pada pihak pemerintah atau dalam konteks ini adalah kepolisian, percayakan kepada beliau," tandasnya.
BERITA TERKAIT: