Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Arif Satria, menanggapi pelaksanaan Kongres HMI di Pontianak, Kalimantan Barat, yang dimulai Jumat (24/11).
Arief mengatakan, kader HMI harus mampu menghadirkan solusi atas persoalan maupun dinamika yang terjadi.
"Baik itu nasional maupun global," ujar Arif dalam keterangannya kepada awak media, Minggu (26/11).
Arif menambahkan, Kongres HMI juga harus menjadi momentum kuat bagi kader, untuk ikut mendorong terciptanya demokrasi yang berkualitas.
“Selamat berkongres. Semoga HMI sukses membangun value demokrasi," tandas Ketum ICMI yang juga alumnus HMI Cabang Bogor tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Arif juga mendoakan juniornya, Roni Alfiansyah Ritonga, sukses dalam mengikuti kontestasi Kongres HMI. Roni merupakan kader HMI Cabang Bogor yang maju sebagai calon Ketua Umum PB HMI.
Sementara itu, Presidium MD KAHMI Bogor, Dodik Ridho Nurrochmat, berharap kepengurusan PB HMI ke depan terus diisi oleh kader-kader yang punya rekam jejak pengkaderan yang jelas dan mumpuni.
Dodik tak ragu menyebut Roni sebagai kandidat ideal dan mampu memimpin PB HMI ke depan.
"InsyaAllah Roni Alfiansyah Ritonga adalah salah satu kader intelektual petarung dari HMI Cabang Bogor. Pendidikan formal maupun nonformalnya kami rasa sudah cukup dijadikan bekal memimpin PB HMI," papar Dodik.
Dodik mengatakan, saat ini salah satu persoalan di tubuh HMI adalah harus mulai hidup di ruang-ruang Digital, Big Data, maupun Artificial Intelligence (AI).
Lalu kegiatan kaderisasi harus dikombinasikan dengan pola hybrid (online-offline), karena saat ini sedang hidup di ruang-ruang maya yang tanpa sekat atau batas negara.
"Artinya, HMI juga harus terlibat aktif dalam agenda global," tambah Dodik
“HMI juga harus peka terhadap persoalan pangan, sumberdaya alam, krisis energi, dan mampu menghadirkan solusi dalam pengentasan kemiskinan," pungkas Dodik.
BERITA TERKAIT: