Menurut Pengamat Politik Hendri Satrio alias Hensat, pasangan Amin bisa menjadi kuda hitam dalam Pilpres mendatang. Istilah kuda hitam ini mengesankan sifat yang misterius dan serba tidak terduga.
Jika dikaitkan dengan politik, kuda hitam adalah sebutan bagi seorang calon yang tidak diperhitungkan sebelumnya namun tiba-tiba namanya melejit dan di luar dugaan mampu memenangi sebuah kompetisi politik.
"Amin ini kuda hitam. Salah satu unggulan yang belum kelihatan. Yang bisa saja menyalip tikungan seperti Pilkada Jakarta," kata Hensat saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (13/11).
Atas dasar tersebut, Founder Lembaga Survei Kedai Kopi itu menyebut, Timnas Amin harus diisi figur-figur yang mampu cermat membaca pergerakan kompetitornya dan cerdas menjaring suara di masyarakat.
"Bagaimana caranya mengalahkan pasangan penguasa Prabowo-Gibran. Kemudian ada Ganjar-Mahfud. Nah ini kan pasti membutuhkan strategi yang tepat," jelasnya.
"Jadi kalau pertanyaannya kenapa belum diumumkan, menurut saya belum ketemu tokoh yang cocok, yang mengerti perjuangan Amin untuk menang," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: