Masalah nepotisme merupakan curhatan yang disampaikan Omi, saat berkumpul bersama para tokoh bangsa yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Rembang, di kediaman Kiai Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus, di Rembang, Jawa Tengah, Minggu (12/11).
Omi mengaku curhat ke Gus Mus atas kesedihan, kekesalan dan kemarahannya, karena tidak ditunaikannya perjuangan reformasi 1998, terutama soal korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
"Saat ini KKN justru semakin menggurita dalam penyelenggaraan negara," kata Omi, saat konferensi pers bersama beberapa tokoh bangsa, di kediaman Gus Mus.
Padahal, menurut Omi, negara merupakan wadah pengabdian kepada rakyat. Akan tetapi justru dijadikan ajang KKN.
"Sangat memprihatikan sekali. Bahkan nepotisme kekuasaan, anda lihat sendiri, dipertontonkan pada kita semua secara terbuka, tanpa rasa malu dan bersalah sama sekali. Itu yang tadi yang membuat saya menangis ke Gus Mus," urai Omi.
Dia mengaku prihatin, karena sudah banyak pihak yang mengingatkan kekuasaan atas bahaya KKN, demi keberlangsungan Indonesia.
"Kekuasaan itu menjadikan orang tertutup hari nuraninya. Itu yang sangat memprihatikan saya, kenapa jadi begini?" Omi balik bertanya.
Tampak hadir beberapa tokoh lain, seperti Lukman Hakim Saifuddin, Goenawan Mohamad, Alif Iman Nurlambang, Antonius Benny Susetyo, Erry Riyana Hardjapamekas, dan lainnya.
BERITA TERKAIT: