Viralnya pemasangan baliho itu lantaran dinarasikan ada peranan polisi dalam proses tersebut dengan memerintahkan suatu mobil pikap.
Terkait itu, Bambang Haryadi angkat bicara. Dia menegaskan pemasangan baliho tersebut atas perintahnya sendiri, bukan aparat kepolisian.
"Tidak benar dan hoax bahwa baliho itu dari pihak Polri. Baliho itu adalah alat peraga kampanye saya di dapil, dan dibuat oleh 2 percetakan milik kader Gerindra,” tegas Bambang dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/11).
Menurut dia, terkait mobil yang ada logo Pertamina, itu adalah mobil perusahaan swasta yang menjadi agen elpiji Pertamina.
“Dan pihak Pertamina sudah melakukan teguran kepada perusahaan tersebut," ungkapnya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR itu menyayangkan informasi yang beredar luas terkait pemasangan balihonya tanpa ada konfirmasi.
Anggota DPR Dapil IV Jatim itu menyebut narasi dan informasi yang beredar terkait pemasangan balihonya juga menjadi rujukan TPN Ganjar-Mahfud dalam suatu konferensi pers.
"(Ini) dijadikan rujukan oleh TPN dalam konpersnya, yang menyudutkan Polri tanpa mendalami kebenaran dari berita tersebut," beber dia.
“Saya meminta maaf kepada Polri atas kejadian ini dan Polri jadi korban hoax. Dan saya yakin Polri senantiasa bekerja untuk menjaga keamanan dan pemilu damai," pungkas Bambang.
BERITA TERKAIT: