“Saya belum dengar, kalau Pak Ridwan Kamil kan kader Partai Golkar, tentunya kalau mau ke sana (Ganjar-Mahfud) ya ada prosedurnya. Kalau Bu Khofifah saya enggak tahu,” kata Sekjen DPP Partai Golkar, Lodewijk F Paulus, kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10).
Lodewijk menegaskan, pihaknya tidak akan mengizinkan kader Golkar mendukung pasangan bakal capres-cawapres koalisi lain. Sebab, Partai Golkar yang bergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) hanya mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
“Masak kita bicara mengizinkan?” tegasnya.
“Yang jelas setiap partai punya aturan masing-masing, apabila ada seseorang mau berpindah ke luar atau bertindak di luar kebijakan partai,” demikian Lodewijk.
Setelah putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi salah satu tokoh yang dibidik untuk menambah dukungan pasangan bakal capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024.
“Iya sih (Khofifah). Saya komunikasi terus menerus ketika saya ke Jawa Timur. Bu khofifah saya di sini, ya mudah-mudahan sukses, karena saya sangat baik sama beliau,” ucap Ganjar kepada wartawan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (28/10).
Ganjar menuturkan, tidak hanya Yenny dan Khofifah, semua rekan-rekannya termasuk mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan diajak untuk memperkuat tim pemenangan Ganjar-Mahfud.
“Kang Emil (Ridwan Kamil) juga mau kita tarik semuanya, tapi kan ngajak-ngajak kawan-kawan ini harus butuh kelegaan hati, kesamaan batin, agar kita bisa kompak,” tuturnya.
BERITA TERKAIT: