Pernyataan Sahroni merupakan respons atas ucapan Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, soal aliran duit perasan Syahrul Yasin Limpo yang diduga mengalir ke partai.
"Pimpinan KPK waktu dalam proses pemilihan itu melalui partai politik, ada lobi-lobi di partai politik, di DPR terkait dengan proses pemilihan, yang akhirnya kita-kita di DPR memilih para pimpinan yang sekarang," ujar Sahroni dalam jumpa pers di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10).
Dia menjelaskan, pernyataan Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, seyogyanya tidak disampaikan langsung ke publik. Karena diduga masih ada aliran uang kejahatan SYL dalam kasus pemerasan, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di Kementan ke Nasdem.
"(Harusnya) Pak Alex menyampaikan ini sebagai informasi yang diduga adalah aliran ke partai," sambungnya menegaskan.
Maka dari itu, Nasdem menduga KPK sengaja membuka dugaan-dugaan aliran uang kejahatan SYL tanpa maksud menegakkan hukum.
"Pak Alex ini tendensius ke partai kami. Kenapa benci bener, kok seolah-olah kita ini busuk banget," demikian Sahroni menyesalkan.
BERITA TERKAIT: