Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel dalam seminar
Satu Dekade Inisiatif One Belt One Road (OBOR), Outlook Belt Road Initiative Satu Dekade ke Depan oleh Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) PWNU DKI Jakarta, Jumat (13/10).
"Kalau kita menunggu dan dimanfaatkan, tentu dapatnya cuma segini (kecil). Tapi kalau kita bisa memanfaatkan, kita bisa (dapat) lebih besar. Nah sekarang bagaimana pemerintah mempunyai perencanaan jika sampai 2045 ini bisa memanfaatkan OBOR," kata Rachmat Gobel.
Sejauh ini, kata dia, pemerintah telah mengambil langkah kebijakan melalui Omnibus Law dan UU Cipta Kerja. UU ini bisa menjadi dasar hukum untuk mengisi proyek OBOR dengan perencanaan yang kuat.
"Tinggal bagaimana mengisi ini dengan perencanaan, misalnya pada sektor infrastruktur untuk meningkatkan efisiensi atau segi logistiknya. Kemudian memanfaatkan teknologi yang mereka miliki untuk meningkatkan sektor pertanian, perkebunan, kelautan," sambungnya.
Politisi Nasdem ini lantas menekankan pentingnya Indonesia membawa pertanian sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan teknologi canggih, hingga membantu mengantisipasi krisis pangan dunia.
"Sering kita lihat, misalnya teknologi China bisa dimanfaatkan untuk membangun sektor pertanian. Jadi semuanya bisa jadi peluang, tergantung kita sendiri (mau bergerak)," tandasnya.
BERITA TERKAIT: