Rachmat Gobel:

Indonesia Perlu Transfer Teknologi Bukan Sekadar Lapangan Kerja

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 17 Juni 2025, 11:31 WIB
Indonesia Perlu Transfer Teknologi Bukan Sekadar Lapangan Kerja
Anggota DPR RI Fraksi Nasdem, Rachmat Gobel/RMOL
rmol news logo Arah kebijakan investasi dalam negeri seharusnya tidak hanya berfokus pada penciptaan lapangan kerja, tetapi juga pada transfer teknologi dan penguatan industri nasional. 

Indonesia harus membangun ekosistem industri yang mendorong keterlibatan mahasiswa dan institusi pendidikan dalam proses pengembangan teknologi.

Demikian disampaikan Anggota DPR RI Fraksi Nasdem, Rachmat Gobel, dalam acara Testimoni, Bedah Buku dan Seminar bertajuk “Belajar dari Gobel: Falsafah Pancasila, Industrialisasi Nasional, Kewirausahaan dan Inovasi Teknologi, di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Selasa 17 Juni 2025. 

“Jadi kepada mahasiswa-mahasiswa pejuang, ini yang dibutuhkan Indonesia menurut saya, bukan hanya kita membutuhkan kita perlu lapangan kerja, enggak, kita bisa ikut mengabdi apa yang kita bisa buat,” kata Gobel.

Gobel menuturkan bahwa Indonesia membutuhkan investasi yang memberikan nilai tambah melalui penguasaan teknologi, bukan sekadar membuka lapangan kerja padat karya.

“Sebetulnya Indonesia butuh itu sekarang dari pada lapangan kerja semata-mata. Makanya saya kepada pemerintah selalu mengingatkan, kita kalau mengundang investor jangan cuma investor yang hanya penting ada lapangan kerja,” kata Gobel.

Gobel pun mencontohkan sejumlah investasi di sektor industri garmen dan sepatu yang dinilai tidak memberikan dampak signifikan terhadap penguasaan teknologi dalam negeri.

“Garmen dari Taiwan, sepatu dari Taiwan ataupun yang lain, teknologinya nggak ada di situ, sementara kita punya sekolah yang mendidik ada fakultas teknologi, ini kita kan harus di link-kan,” kata dia.

Wakil Ketua DPR RI Periode 2019-2024 ini menilai bahwa model investasi seperti itu tidak selaras dengan potensi pendidikan dan kemampuan teknis yang dimiliki bangsa Indonesia.

“Kalau itu cuma jahit, cuma itu dimana teknologinya, justru pemerintah harus membuat konsep investasi seperti ini harus kita buat,” tegas Gobel.

Ia mendorong agar pemerintah merancang konsep investasi yang mendorong kolaborasi antara industri dan institusi pendidikan, sehingga mahasiswa bisa mendapatkan pembelajaran langsung dari lapangan industri.

“Sehingga teknologi dan mahasiswa bisa ikut belajar,” kata Gobel.

Lebih jauh, Gobel juga menyoroti keberhasilan transfer teknologi dalam industri otomotif, khususnya di perusahaan seperti Toyota.

“Toyota, hampir semua decision-nya orang Indonesia pak, pabriknya udah hampir orang Indonesia semua, ketika Covid-19 nggak ada orang Jepang satu pun, yang ada bisa semua orang Indonesia yang mengoperasikannya, perusahaan saya juga begitu sudah semua Indonesia yang mengerjakan, Covid dua tahun pak,” kata Gobel.

Menurutnya, hal itu menjadi bukti bahwa transfer teknologi dan pengetahuan dapat dilakukan secara nyata jika diberi ruang dan kesempatan.

“Artinya transfer teknologi, transfer knowledge sudah terjadi, nah ini kembali kita sebagai negara besar kita perlu membangun industri di dalam negeri,” kata Gobel.rmol news logo article



Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA