PBB sendiri merupakan partai paling awal mendukung Prabowo sebagai Capres 2024, bahkan sebelum partai-partai besar seperti Golkar dan PAN bergabung.
"Bersatunya Demokrat dengan PBB mengingatkan publik pada momen Pilpres 2004, saat SBY maju sebagai calon presiden didukung tiga partai, salah satunya PBB," kata pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, lewat keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (21/9).
Berkat dukungan PBB dan dua partai lainnya, Demokrat dan PKPI, SBY berhasil mengalahkan pasangan Megawati-Hasyim Muzadi.
"Atas dasar itu, publik berspekulasi bahwa bergabungnya Demokrat ke KIM akan membuat peluang Yusril sebagai kandidat calon wakil presiden mendampingi Prabowo terbuka lebar," kata Pangi.
Dengan asumsi, bisa saja saat ini Demokrat balik memberikan dukungan kepada Yusril menjadi Cawapres Prabowo, sebagai balas budi atas dukungan Yusril dan PBB pada SBY di Pilpres 2004.
Apalagi bergabungnya Demokrat ke KIM tidak dengan agenda mendorong seseorang untuk menjadi Cawapres Prabowo.
"Apakah spekulasi itu benar? Tentu hanya waktu yang bisa menjawab. Yang pasti, Demokrat dan PBB memiliki sejarah panjang yang tidak bisa dipisahkan begitu saja," ucap Pangi.
BERITA TERKAIT: