Ketua DPP GAMKI Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ardhian Sirait mengatakan, pada pertemuan itu, fungsionaris GAMKI memaparkan konsen pada kelestarian alam dan lingkungan.
Kata dia, kepengurusan GAMKI masa bakti 2023-2026 akan melaksanakan program kerja perhutanan sosial dan pengurangan serta penguraian sampah plastik.
"Atas dasar program yang telah dirumuskan di Rakernas pada bulan lalu, maka penting bagi DPP GAMKI untuk bekerjasama dengan semua pemangku kepentingan," ujar Ardhian dalam keterangan tertulis, Rabu (13/9).
Lanjutnya, program perhutanan sosial yang sedang dijalankan pemerintah sangat tepat jika menggandeng GAMKI. Hal itu, karena GAMKI memiliki kader dan basis gereja hingga ke desa-desa yang hidup berdampingan dengan hutan-hutan lindung milik negara.
Di bidang lingkungan, dipaparkan Ardhian, DPP GAMKI bersama-sama dengan gereja akan membuat gerakan menggunakan botol minum isi ulang dan membangun bank sampah plastik.
"Sehingga nanti warga gereja bisa terbiasa untuk tidak menghasilkan sampah plastik lagi, melainkan sudah mengurangi sampah bahkan secara mandiri akan menabung dan mengelola sampah plastik di gereja-gereja," terangnya.
Pada sisi lain, masih kata Ardhian, DPP GAMKI juga memberikan apresiasi kepada pemerintah pusat yang telah tanggap untuk mengatasi polusi udara yang terjadi di Jabodetabek.
"Saat ini kita sedang dikelilingi polusi udara yang sudah di luar batas maksimal Indeks Kualitas Udara (IQU) 2,5 PM. Mungkin saja ke depan, kondisi ini tidak hanya terjadi di Jakarta saja," pungkasnya.
Sementara itu, Deputi II KSP, Abednego Tarigan sangat mengapresiasi rencana yang akan dilaksanakan GAMKI. Kata dia, manusia harus menyadari bahwa alam tidak butuh manusia, melainkan manusialah yang butuh alam.
"Membangun kesadaran masyarakat sangat penting. Oleh karena itu, edukasi harus terus dilakukan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: