Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Elektabilitas Erick Thohir Tergerus Jika Utang BUMN Terus Menumpuk

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Minggu, 20 Agustus 2023, 09:41 WIB
Elektabilitas Erick Thohir Tergerus Jika Utang BUMN Terus Menumpuk
Menteri BUMN Erick Thohir/Net
rmol news logo Menteri BUMN Erick Thohir diminta fokus mengurus perusahaan pelat merah yang banyak terlilit utang, dibanding sibuk 'genit' politik agar dipilih menjadi cawapres.

Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, Erick Thohir diberi amanah untuk menyelesaikan masalah ekonomi. Artinya, jika pekerjaan yang diamanahkan bisa selesai dengan baik, maka hasilnya akan berbanding lurus dengan simpati publik.

"Kalau lebih fokus kampanye sementara banyak masalah di BUMN belum selesai, kan justru elektabilitasnya bisa turun," katanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (20/8).

Ekonom muda itu menegaskan, jika Erick Thohir fokus menyelesaikan utang BUMN, secara otomatis akan menaikkan bargaining position sebagai bakal cawapres.

"Bayangkan kalau fokus selesaikan utang BUMN ke vendor, kemudian restrukturisasi berhasil, dan BUMN tidak minta banyak PMN, pasti elektabilitasnya akan bagus," jelasnya.

"Akan ada legasi setidaknya bahwa selama menjabat memang amanah," tandas Bhima Yudhistira.

Dari banyaknya perusahaan-perusahaan BUMN yang mencatatkan utang, ada empat yang terbesar. Pertama, PT Pertamina (Persero) merupakan salah satu BUMN penyumbang utang terbesar. Pada laporan keuangan konsolidasi Pertamina setelah diaudit, total utang Pertamina per 2022 sebesar Rp755,69 triliun.

Kedua, PT PLN (Persero) juga merupakan salah satu BUMN penyumbang utang terbesar. Pada laporan keuangan konsolidasi PLN setelah audit, perusahaan mencatatkan utang jangka pendek sebesar Rp145,07 triliun dan utang jangka panjang sebesar Rp501,62 triliun. Jika ditotal, utang PLN per 2022 sebesar Rp646,69 triliun.

Berikutnya adalah Garuda Indonesia, di mana dalam laporan keuangan kuartal I-2023, maskapai plat merah itu melaporkan utang jangka pendek Rp26,11 triliun dan utang jangka panjang Rp90,82 triliun. Jika ditotal, utang Garuda Indonesia per 31 Maret 2023 sebesar Rp116,93 triliun.

Juga berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2023, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mencatatkan liabilitas termasuk utang jangka pendek sebesar Rp21,24 triliun, dan utang jangka panjang Rp63,14 triliun. Dengan demikian, perusahaan memiliki total utang sebesar Rp84,38 triliun. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA