Deklarasi dukungan GPK itu, disampaikan Tommy Adrian Firman di Museum Wayang Kekayon, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta pada Minggu kemarin (13/8).
Menurut Mujtahidur Ridho atau Gus Edo, dukungan yang muncul di Yogyakarta itu, tidak mewakili GPK yang merupakan sayap dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Itu hanya sempalan-sempalan, dan bukan orang-orang dari GPK. Mereka (Tommy Ardian Firman) bukan simbol organisasi GPK, dan itu hanya klaim saja," kata Gus Edo, dikutip
Kantor Berita RMOLJatim, Senin (14/8).
Dia mengatakan, seluruh kader GPK tegak lurus kepada Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum DPP PPP, Muhamad Mardiono.
"Seluruh kader GPK, tegak lurus dengan Pak Mardiono. Termasuk GPK Jatim, semua kader tegak lurus pada Pak Mardiono," tegas Gus Edo.
Ia menyebut, seluruh kader GPK tetap solid, dan tegak lurus untuk mendukung dan memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden ke-8 RI pada Pilpres 2024 nanti.
"Pimpinan Pusat GPK yang sah dan diakui serta terdaftar di Menkumham adalah PP GPK pimpinan Imam Fauzan dan Thobahul Toni," tuturnya.
Ia pun mendorong, agar PP GPK membawa perkara ini ke jalur hukum. Untuk memberikan efek jera pada oknum atau siapapun yang ingin mencatut logo dan simbol GPK.
"Jadi Tommy yang mengatasnamakan PP GPK adalah bohong. GPK Jatim meminta PP GPK yang sah untuk melaporkan penggunaan simbol organisasi GPK oleh oknum-oknum tersebut, karena ini sangat merugikan organisasi," tegasnya lagi.
Adapun Tommy Adrian Firman mengklaim dukungan untuk Anies mengalir dari seluruh kepengurusan GPK yang ada di 30 provinsi se-Indonesia.
BERITA TERKAIT: