Salah satunya disampaikan politisi PKB, Rafif Muhammad Rizqullah. Ia mengamini pernyataan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bahwa ongkos politik di Jakarta memang mahal.
Mengulas pernyataan Cak Imin, rata-rata ongkos politik di Jakarta hingga bisa terpilih menjadi wakil rakyat bisa menghabiskan Rp40 miliar.
“Apa yang disampaikan ketua umum (Cak Imin) menjadi tantangan bagi saya, anak muda Jakarta untuk mengembalikan kompetisi politik dari nilai pragmatisme menjadi kompetisi penuh gagasan," kata Rafif dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/8).
Tanpa harus ongkos mahal, Rafif menilai cara lain adalah pendekatan terhadap pemilih muda seperti Gen Z dan milenial. Apalagi, Caleg PKB Dapil Jakarta II ini menilai pemilih muda sebagai demografi terbesar dalam pemilu yang akan datang.
"Proses komunikasi yang kreatif
related dengan isu-isu keseharian mereka, serta ruang anak muda yang mampu berkreasi dan berkarya. Ini lebih efektif untuk menyasar kelompok mereka," sambungnya.
Jika anak muda Jakarta berkolaborasi menjaga Pemilu 2024 dengan riang gembira, maka ia yakin nilai-nilai pragmatisme yang ada selama ini bisa tergeser.
“Jakarta ini merupakan mercusuar Indonesia. Bukan tidak mungkin seluruh anak muda di wilayah lain tergerak menjaga pemilu dengan penuh kreativitas, kecerdasan, dan kegembiraan," tandasnya.
BERITA TERKAIT: