Guspardi mendapatkan informasi bahwa peristiwa ini berawal ketika polisi meminta warga untuk pulang ke Pasaman dengan menaiki bus yang telah disediakan, namun sejumlah warga menolak. Hal ini menyebabkan adu argumen yang berujung pada keributan, yang terekam oleh sejumlah orang.
Sebanyak 17 orang, termasuk beberapa aktivis, mahasiswa, dan 4 wartawan, dilaporkan diamankan oleh pihak keamanan akibat insiden tersebut.
“Dan informasi terakhir, mereka yang diamankan telah dibebaskan setelah dimintai keterangannya oleh pihak kepolisian,” ujar Guspardi dalam keterangan tertulis, Senin (7/8).
Tak hanya itu, lanjut Guspardi, dia juga menyoroti tindakan intimidasi terhadap wartawan yang sedang meliput pemulangan warga.
“Bahkan 4 jurnalis mendapatkan ancaman dan kekerasan dengan dipiting dan diangkat kerah bajunya yang diduga dilakukan oleh oknum polisi berpakaian bebas,” sesalnya.
Namun begitu, legislator PAN itu menuntut agar oknum polisi yang diduga melakukan kekerasan harus diusut dan diproses hukum.
Termasuk aparat yang diduga masuk ke dalam masjid tanpa melepas sepatu, tindakan semacam itu tidak boleh terjadi. Jika terbukti melakukan pelanggaran, mereka harus ditindak tegas.
"Bagaimanapun pihak aparat keamanan dalam menjalankan tugas di lapangan, mestinya tetap mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis," tandasnya.
BERITA TERKAIT: