"Artis yang sudah terpilih, yang sudah lama di PAN bisa menjadi contoh untuk membuktikan bahwa PAN tidak main-main," ujar pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Bakir Ihsan kepada wartawan, Minggu (23/7).
Meski dikenal sebagai partai politik bertabur bintang, kata Bakir, PAN tetap perlu melakukan kerja-kerja politik untuk menghadapi Pemilu 2024. Terutama bagi kader-kader baru PAN yang baru bergabung agar dapat meyakinkan masyarakat.
"Kalau dilihat PAN sepertinya banyak menarik tokoh-tokoh,
public figure yang dianggap punya popularitas. Itu tidak menjamin, tergantung kerja partai,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan selain tokoh populer seperti artis, PAN memiliki kekuatan besar lainnya yang berasal dari Nahdlatul Ulama (NU). Sebab, banyak tokoh-tokoh NU bergabung dengan PAN jelang pemilu yang akan digelar 14 Februari 2024.
Tokoh-tokoh NU tersebut banyak berasal dari Jawa Timur seperti Gus Syaiful Nuri dari Pondok pesantren Sidogiri Pasuruan, Gus Ahmad Abdul Qodir dari pondok pesantren Syaikh Abdul Qodir Jailani.
“Kalau kita baca secara sosiologis, nahdliyin itu tergantung kiai, s
amina wa athona ke kiai. Walaupun dalam konteks politik agak cair, tetapi itu kan perlu dirangkul,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: